Balla Lompoa dan Kerajaan Gowa
“Balla Lompoa” atau dalam bahasa Indonesia adalah “Rumah
Besar” di Kerajaan Gowa. Kerajaan Maritim terbesar pada abad ke 16, yang
menguasai setengah dari wilayah Nusantara hingga Australia. Sungguh patut
dihargai keberanian para prajurit Gowa dalam pertarungan yang sengit melawan
VOC Belanda diperairan.
Balla Lompoa merupakan Balairung
pertemuan, dan gedungnya masih digunakan hingga saat ini oleh para raja dan
pemuka besar didaerah Sulawesi Selatan. Sebenarnya Balla Lompoa masih
dalam wilayah istana Raja Gowa, namun seiring berkembangnya zaman, istana
bahkan benteng pertahanan kerajaan Gowa semakin lenyap dari kehidupan.
Kurangnya antusias masyarakat dalam mempertahankan budaya merupakan salah satu
faktornya. Siri’ dan Pacce yang semakin lama hilang dari jati
diri keturunan warga Kerajaan Gowa. Salah satu buktinya adalah saat upacara pergantian jabatan penjaga gedung ini, dilaksanakan setiap tanggal 17 dan setelah idul adha. Hanya sedikit bahkan tak lebih dari 50 orang yang mengikuti
upacara ini. Dan juga setiap acara Accera
Kalompoang yaitu salah satu acara sakral di suku Makassar, karena semua
benda-benda pusaka yang ada di Museum Balla Lompoa ini dibersihkan, dimandikan dengan air suci yang berasal dari sumur dekat makam Sultan Hasanuddin, serta dibacakan
mantra-mantra. Dalam hal ini pemerintah kurang promotif terhadap kegiatan-kegiatan budaya
yang rutin dilaksanakan sejak berdirinya Kerajaan Gowa.
Upacara Pergantian Jaga di Balla Lompoa tiap tanggal 17 |
Pelaksanaan Upacara tiap tanggal 17 |
Museum Balla Lompoa |