Jumat, 06 Februari 2015

Balla Lompoa

Balla Lompoa dan Kerajaan Gowa

“Balla Lompoa” atau dalam bahasa Indonesia adalah “Rumah Besar” di Kerajaan Gowa. Kerajaan Maritim terbesar pada abad ke 16, yang menguasai setengah dari wilayah Nusantara hingga Australia. Sungguh patut dihargai keberanian para prajurit Gowa dalam pertarungan yang sengit melawan VOC Belanda diperairan.

Balla Lompoa merupakan Balairung pertemuan, dan gedungnya masih digunakan hingga saat ini oleh para raja dan pemuka besar didaerah Sulawesi Selatan. Sebenarnya Balla Lompoa masih dalam wilayah istana Raja Gowa, namun seiring berkembangnya zaman, istana bahkan benteng pertahanan kerajaan Gowa semakin lenyap dari kehidupan. Kurangnya antusias masyarakat dalam mempertahankan budaya merupakan salah satu faktornya. Siri’ dan Pacce yang semakin lama hilang dari jati diri keturunan warga Kerajaan Gowa. Salah satu buktinya adalah saat upacara pergantian jabatan penjaga gedung ini, dilaksanakan setiap tanggal 17 dan setelah idul adha. Hanya sedikit bahkan tak lebih dari 50 orang yang mengikuti upacara ini. Dan juga setiap acara Accera Kalompoang yaitu salah satu acara sakral di suku Makassar, karena semua benda-benda pusaka yang ada di Museum Balla Lompoa ini dibersihkan, dimandikan dengan air suci yang berasal dari sumur dekat makam Sultan Hasanuddin, serta dibacakan mantra-mantra. Dalam hal ini pemerintah kurang promotif terhadap kegiatan-kegiatan budaya yang rutin dilaksanakan sejak berdirinya Kerajaan Gowa.


Upacara Pergantian Jaga di Balla Lompoa tiap tanggal 17
Pelaksanaan Upacara tiap tanggal 17
Kini , puing-puing peninggalan kerajaan hanya bisa kita temui di Benteng Fort Rotterdam (dulunya milik Gowa lalu diserahkan ke Belanda dalam sebuah perjanjian), Benteng Somba Opu (dulu berdiri kokoh dibibir pantai losari dan sungai jeneberang, tinggi temboknya mencapai 9 meter dan panjang 5 km), Kota Malino, dan Balla Lompoa. Sedikit saran buat pemerintah setempat, agar kiranya pariwisata budaya yang hampir terlupakan ini wajib dipertontonkan oleh seluruh dunia agar mereka tahu bahwa Gowa tak akan pernah hilang dari dunia layaknya kota Atlantis, dan hanya menjadi sebuah sejarah di masa yang akan datang. sekian.
Museum Balla Lompoa