Tampilkan postingan dengan label TRAVELLING. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TRAVELLING. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 April 2015

Kampung Savana

Kampung Savana terletak di tengah kota Makassar, tepatnya disekitar Jalan Hertasning Baru. Sebenarnya tempat ini bukan kampung seperti kampung yang terpencil. Jelas, karena savana hanya berada di pinggiran kota. Daerah ini ditinggali oleh masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai pemulung. Terdapat kanal besar di pinggiran jalan sepanjang kampung savana. 

Ada sekitar 30 kepala keluarga yang menetap di daerah ini. Kondisi yang sangat tidak memungkinkan untuk mendapat air bersih karena hanya ada kanal dan sawah, ditambah tumpukan sampah disekitar rumahnya. Dari informasi yang saya dapatkan dari warga, masyarakat di kampung savana hanya mengandalkan air dari kanal. Dan alhasil, dari observasi pribadi banyak masyarakatnya yang terkena penyakit kulit akibat minimnya PHBS ditempat ini. Tempat ini biasa dijadikan tempat hunting bagi para photographer sekitar dan tempat bakti sosial. Keadaan tempat ini berbanding terbalik jika kita menghadap kebelakang. Anda melihat sebuah perumahan yang mewah yang hanya dibatasi oleh persawahan. Berikut dokumentasi saat saya berada disana.

Jumat, 06 Februari 2015

Balla Lompoa

Balla Lompoa dan Kerajaan Gowa

“Balla Lompoa” atau dalam bahasa Indonesia adalah “Rumah Besar” di Kerajaan Gowa. Kerajaan Maritim terbesar pada abad ke 16, yang menguasai setengah dari wilayah Nusantara hingga Australia. Sungguh patut dihargai keberanian para prajurit Gowa dalam pertarungan yang sengit melawan VOC Belanda diperairan.

Balla Lompoa merupakan Balairung pertemuan, dan gedungnya masih digunakan hingga saat ini oleh para raja dan pemuka besar didaerah Sulawesi Selatan. Sebenarnya Balla Lompoa masih dalam wilayah istana Raja Gowa, namun seiring berkembangnya zaman, istana bahkan benteng pertahanan kerajaan Gowa semakin lenyap dari kehidupan. Kurangnya antusias masyarakat dalam mempertahankan budaya merupakan salah satu faktornya. Siri’ dan Pacce yang semakin lama hilang dari jati diri keturunan warga Kerajaan Gowa. Salah satu buktinya adalah saat upacara pergantian jabatan penjaga gedung ini, dilaksanakan setiap tanggal 17 dan setelah idul adha. Hanya sedikit bahkan tak lebih dari 50 orang yang mengikuti upacara ini. Dan juga setiap acara Accera Kalompoang yaitu salah satu acara sakral di suku Makassar, karena semua benda-benda pusaka yang ada di Museum Balla Lompoa ini dibersihkan, dimandikan dengan air suci yang berasal dari sumur dekat makam Sultan Hasanuddin, serta dibacakan mantra-mantra. Dalam hal ini pemerintah kurang promotif terhadap kegiatan-kegiatan budaya yang rutin dilaksanakan sejak berdirinya Kerajaan Gowa.


Upacara Pergantian Jaga di Balla Lompoa tiap tanggal 17
Pelaksanaan Upacara tiap tanggal 17
Kini , puing-puing peninggalan kerajaan hanya bisa kita temui di Benteng Fort Rotterdam (dulunya milik Gowa lalu diserahkan ke Belanda dalam sebuah perjanjian), Benteng Somba Opu (dulu berdiri kokoh dibibir pantai losari dan sungai jeneberang, tinggi temboknya mencapai 9 meter dan panjang 5 km), Kota Malino, dan Balla Lompoa. Sedikit saran buat pemerintah setempat, agar kiranya pariwisata budaya yang hampir terlupakan ini wajib dipertontonkan oleh seluruh dunia agar mereka tahu bahwa Gowa tak akan pernah hilang dari dunia layaknya kota Atlantis, dan hanya menjadi sebuah sejarah di masa yang akan datang. sekian.
Museum Balla Lompoa

Minggu, 30 November 2014

Mau Traveling ?

Pengen Travelling, tapi gatau harus ngeluarin duit berapa dan harus ngapain aja saat berada dikota tujuan??
Jangan khawatir, kunjungi saja blog http://nurekadevisari.blogspot.com/,
blog yang bisa bantu kamu nyari info perjalanan, baik diluar negeri maupun dalam negeri. So, hati-hati yah, kamu bisa terinfeksi traveling syndrome kalo udah read semua edisi yang ada diblog itu. Pasti pada mupeng deh hahaha.

Oke kalo gitu selamat membaca dan nikmati perjalanan anda ^_^

Kamis, 27 Desember 2012

trans sulawesi

This is me, otak pas-pasan yang berusaha menjadi modeling namun ga pernah kesampean "ukodong".Posting kali ini sangat dekat dengan hobby saya, yah apalagi kalo bukan traveling, hunting, snorkeling, swimming, and sumbing "ciyusss miapah? miayam or miyabi" hahaha yang sering ngomong gitu pasti sering remed bahasa Indonesianya.Lebaran tahun 2012 ini gue laksanain diKotamobagu, provinsi Sulut tapi ga seperti orang kebanyakan, kalo mereka keManado biasanya lewat UDARA namun gue lewat DARAT gannnnn iyuww siapkan saja kantong sebanyak-banyaknya. Tapi seandainya lo jadi gue apalagi yang hoby hunting ama traveling pas banget deh ikut ma gue menjelang lebaran nanti okesip. Yah karena keluarga gue cinta alam jadi kami menghemat air, puasa dalam perjalanan 4 hari kan lumayan lah, ga mandi pulak adaw sumpah kami keluarga penghemat air kok :) sampai akhirnya tiba diprovinsi Sulawesi-Barat *gue lupa nama daerahnya kita akhirnya mandi bareng disungai bareng warga disana ala ethnic runaway. Siapa yang jijik coba BAB dan BAK ditempat yang sama iyuw banget dah -___-" ini tempatnya :
ini bukan sungai tapi laut haha sorry salah upload
ini saat di SULBAR
*teksberlanjut