Tampilkan postingan dengan label TENTANG SAYA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TENTANG SAYA. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Oktober 2013

I'M



Hallo, watashi no namae wa Devi  Eka desu. Tapi biasa dipanggil epong. Entah nyambungnya dimana, karena yang memberikan nama panggilan itu mama. Well, saya menyukai coklat, semua hal mengenai coklat, warna coklat, cookies coklat, coklat batang, coki-coki, and etc. Dan saya juga suka hal-hal yang berbau Jepang. I dont know why hal itu bisa terjadi, saya ingin menguasai beberapa bahasa daerah, termasuk Jepang. Tapi mungkin butuh waktu yang lama untuk mencapainya karena disatu sisi lingkungan saya masih khas berbahasa Makassar.
Lahir tahun 1994, kala itu mama menikah karena dijodohkan. 4 tahun berlalu, saya mengalami broken home. Adik saya yang baru berumur kurang dari 1 tahun mengalami demam tinggi, dan entah mengapa tiba-tiba papa mencekik mama sampai kesulitan bernafas. Dan kejadian itu hanya saya dan Tuhan yang menyaksikan. Tetangga lain masih tertidur lelap, sedangkan dirumah penuh dengan air mata yang mengalir dari wajah mama dan saya.
Keesokan harinya, papa pegi dari rumah, katanya sih Cuma sebentar. Namun sampai keesokan harinya lagi dia tak kunjung balik. Akhirnya mama membawa saya dan adik pergi kerumah oma, mungkin hanya beberapa hari saja, atau sebulan, mungkin saja bertahun-tahun.
Tiba hari dimana mama membawa saya ketempat persidangan. Untuk anak dibawah umur mungkin belum paham mengenai sidang-sidang ini, dan saya hanya paham bahwa mama dan papa akan berpisah selama-lamanya.
Well, kumulai pendidikan saya di TK Pertiwi sungguminasa, hingga menamatkan SD sambil menetap dirumah oma opa. Di didik dengan opa yang sangat disiplin, dan oma yang tak bisa melihat jika saya bersedih.
Setiap hari minggu, keluarga besar berkumpul dirumah ini, makan bubur manado bersama, menyanyi bersama, atau kepantai untuk merefleksikan diri. Namun setelah oma dan opa berpisah pula, kebersamaan itu tak kunjung datang lagi. Semua sibuk dengan urusan masing-masing. Mama yang semakin sibuk dengan karir nya, adik yang kerjanya kliyuran tiap hari dan pulang malam, om dan tante makin sibuk dengan masa depan keluarganya. Sedangkan saya sendiri, saya butuh orang-orang terdekat untuk menghibur.
Kekerasan dalam keluarga ini, broken home, menjadikan ku semakin frustasi. Dan satu kalimat yang terus ada dipikiran ku sejak kecil, “Mengapa semua nya tega melakukan ini”
Hingga suatu hari, saya berharap TUHAN menitipkan seseorang yang benar-benar menyayangiku. AMIN